Dikutip
dari laman Selasa, (22/8/2023)
oleh Bagus Puji Panuntun
Akhir-akhir ini, bumi sedang tidak baik-baik
saja, mengapa demikian? Karena telah terjadi kebakaran sampah di TPA Sari Mukti
yang berlokasi di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Kebakaran terhitung dari hari Sabtu, 19 Agustus 2023. Mengapa
bisa terjadi? Karena berawal dari
munculnya api yang diduga dari puntung rokok yang dibuang oleh seseorang
yang sedang melakukan aktivitas di lokasi TPA di zona 4, tak hanya itu saja
penyebab lainnya berasal dari gas metan yang berasal dari tumpukan sampah.
Bahkan, yang lebih mengenaskan yaitu api sempat padam beberapa saat, namun
kembali menyala hingga semakin membesar, diduga hingga saat ini, sampah terbakar telah
mencapai 19,5 hektar. Api
yang melalap gunungan sampah terus merambat dan meluas lantaran material sampah
dalam kondisi kering. Ditambah teriknya matahari dan hembusan angin membuat api
mudah membesar dan menjalar. Proses pemadaman api sangat lama, hingga hari ini
masih terus menyala. Area yang terbakar itu di sekitar 10 hektar di zona 4, 3, dan
2. Demi keamanan bersama, maka operasional sampah dihentikan sementara.
Nah, sahabat Bumins mulai detik ini yuk kita niatkan
untuk menjaga dan merawat bumi kita, supaya tidak ada lagi peristiwa yang
mengenaskan dan berdampak buruk bagi bumi. Gimana caranya? Yuk kita simak,
dengan baik !
1.
Memulai hidup dengan pilar
KANGPISMAN
Apa itu KANGPISMAN? Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah. Yuk, kita simak satu persatu dari pilar KANGPISMAN ini, dengan baik !
A. KANG (Kurangi Sampah), dengan cara :
1. Membawa kantung kain ketika berlanja (Supaya menghemat penggunaan plastik)
2. Membawa tumbler dan misting saat keluar rumah (Jajan anti nyampah).
B. PIS (Pisahkan Sampah), dengan cara :
1. Memisahkan sampah sesuai jenisnya (Organik, Anorganik, dan B3).
C. MAN (Manfaatkan Sampah), dengan cara :
1. Memanfaatkan sampah anorganik (kering), menjadi bernilai dengan ditabung ke bank sampah terdekat, juga memanfaatkan sampah organik (basah), untuk pembuatan pupuk dan pakan hewan.
2. Memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan kerajinan atau hiasan dirumah.
Nah, selain memulai hidup dengan pilar KANGPISMAN, Sahabat bumins juga detik ini memulai untuk kelola sampah organik secara mandiri, Mengapa tidak hanya sampah anorganik saja yang harus di kelola? Menurut data yang bersumber dari web Pikiran Rakyat, ada beberapa penyebab yang menjadi kunci utamanya kita harus mengelola sampah organik, diantaranya :
1. Sampah Organik adalah sampah terbanyak.
2. Sampah organik tercampur memiliki dampak negatif yang langsung dirasakan seperti bau, jijik, dan jorok.
Nah,
setelah kita tahu penyebabnya, yuk niatkan mulai dari sendiri untuk mengelola
sampah organik dengan bijak, bagaimana caranya?
·
Jangan
membuang sampah organik ke petugas sampah.
·
Tidak
menyisakan makanan, ambilah makanan sesuai dengan porsimu!
· Memisahkan
sampah organik, agar dapat dimanfaatkan kembali, seperti pupuk dan pakan
hewan.
·
Mulai
mengompos dengan metode terbaik versimu! (Misalnya, Takakura (Kompos dalam
skala rumah tangga).
·
Memanfaatkan
sampah menjadi biogas.
Semoga bermanfaat, terimakasih!
Salam
Inspirasi