BUMI INSPIRASI
LEARNING CENTER

Cerdas Finansial - Ramah Lingkungan - Akhlak Islami

2 Desember 2020

Eco-Enzyme : Cairan Ajaib Sejuta Umat

 


Halo sahabat Bumi Inspirasi, pada hari Kamis 26 November 2020, Bumi Inspirasi mendapat kesempatan untuk belajar membuat Eco-Enzyme; Cairan ajaib sejuta umat bersama Pak Lucky L Santoso pemilik Rumah Kayu Permaculture yang tentunya sudah sering membuat dan memanfaatkan Eco-Enzyme.

Pemaparan materi ini dilakukan melalui webinar yang dihadiri oleh 69 partisipan.



Eco-Enzyme sendiri merupakan solusi organik yang dihasilkan dari fermentasi sederhana sayuran segar dan/atau limbah kulit buah, gula merah dan air dengan formula 1:3:10. Untuk membuat Eco-Enzyme dibutuhkan fermentasi selama tiga bulan. Eco-Enzyme juga dapat disimpan selama bertahun tahun. Semakin lama periode penyimpanan maka hasil penetrasi semakin baik. Eco-Enzyme sendiri memiliki manfaat yang banyak, antara lain yaitu sebagai pembersih alami, pemurni udara, sanitizer alami, sabun cuci pakaian, sabun cuci piring serta penghilang mampet pada kloset. Eco-Enzyme juga merupakan sebuah aktivator, jika disiram ke lahan yang kaya akan unsur hara, maka akan mempercepat unsur unsur yg mempercepat pertumbuhan tanaman. Eco-enzyme juga dapat memecah lemak lemak yang menyumbat selokan, bahkan dapat membersihkan danau.

 

Pak Lucky juga berkesempatan mempraktikan cara membuat Eco-Enzyme. cara membuat Eco-Enzyme yaitu dengan mencampurkan gula, sisa buah atau sayuran, dan air dengan perbandingan 1:3:10. Perlu diperhatikan perbandingan tersebut merupakan perbandingan berat bukan volume. Disarankan juga volume maksimal air adalah 60% volume wadah. Air yang bisa digunakan yaitu air sumur, air buangan AC, dan air PAM yang didiamkan selama 24 jam.



 

Kemudian untuk gula, gula yang bisa digunakan yaitu molase cair, molase kering, gula aren, gula kelapa, gula lontar. Disarankan untuk tidak menggunakan gula pasir karena kemungkinan besar terdapat kandungan bahan kimianya.

Untuk sisa buah/ sayuran semua dapat digunakan kecuali yang sudah dimasak, kering dan keras, dan berlemak. Semakin banyak jenis buah dan sayur yang digunakan maka semakin kaya hasil Eco-Enzyme

 


Setelah air, gula, dan sisa sayur sudah dimasukan, maka tutup rapat wadah, beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen. Selama satu minggu pertama jangan lupa untuk membuka wadah untuk membuang gas dari proses fermentasi. Buka wadah kembali pada hari ke-7 dan ke-30 untuk mengaduk bahan bahan tersebut. Wadah yang digunakan yaitu wadah yang berbahan plastik dan memiliki tutup bermulut lebar, hindari wadah bermulut sempit karena rawan meledak.

 

Pak Lucky menjelaskan bahwa terdapat dua jenis bakteri yaitu Bakteri Patogen (penyebab penyakit) dan bakteri probiotik. Untuk menciptakan Eco-enzyme yang baik sebaiknya Eco-enzyme disimpan di tempat tempat yang baik seperti tidak terkena sinar matahri langsung, memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari Wi-Fi, WC, tempat sampah, dan bahan bahan kimia. Hal ini untuk menghindari kontaminasi bakteri patogen. Eco-Enzyme yang baik memiliki pH di bawah 4.0 dan memiliki aroma asam segar khas fermentasi.

Selain kaya akan manfaat untuk kehidupan sehari-hari, Eco-Enzyme juga memiliki manfaat pada lingkungan yaitu sebagai filter udara, filter air, menurunkan efek gas rumah kaca, menurunkan asap dalam ruangan, sebagai pupuk, herbisida dan pestisida alami. Eco-enzyme dalam dunia medis juga mampu melawan parasit dan kuman kuman yang menyebabkan infeksi.

Dengan sejuta manfaat tersebut, dengan membuat Eco-Enzym kita juga sekaligus dapat mengelola sampah organik sekaligus mengurangi kontaminasi bahan kimia dalam kehidupan sehari hari. 



- Lukman Nul Hakim

 






2 Desember 2020

Eco-Enzyme : Cairan Ajaib Sejuta Umat

 


Halo sahabat Bumi Inspirasi, pada hari Kamis 26 November 2020, Bumi Inspirasi mendapat kesempatan untuk belajar membuat Eco-Enzyme; Cairan ajaib sejuta umat bersama Pak Lucky L Santoso pemilik Rumah Kayu Permaculture yang tentunya sudah sering membuat dan memanfaatkan Eco-Enzyme.

Pemaparan materi ini dilakukan melalui webinar yang dihadiri oleh 69 partisipan.



Eco-Enzyme sendiri merupakan solusi organik yang dihasilkan dari fermentasi sederhana sayuran segar dan/atau limbah kulit buah, gula merah dan air dengan formula 1:3:10. Untuk membuat Eco-Enzyme dibutuhkan fermentasi selama tiga bulan. Eco-Enzyme juga dapat disimpan selama bertahun tahun. Semakin lama periode penyimpanan maka hasil penetrasi semakin baik. Eco-Enzyme sendiri memiliki manfaat yang banyak, antara lain yaitu sebagai pembersih alami, pemurni udara, sanitizer alami, sabun cuci pakaian, sabun cuci piring serta penghilang mampet pada kloset. Eco-Enzyme juga merupakan sebuah aktivator, jika disiram ke lahan yang kaya akan unsur hara, maka akan mempercepat unsur unsur yg mempercepat pertumbuhan tanaman. Eco-enzyme juga dapat memecah lemak lemak yang menyumbat selokan, bahkan dapat membersihkan danau.

 

Pak Lucky juga berkesempatan mempraktikan cara membuat Eco-Enzyme. cara membuat Eco-Enzyme yaitu dengan mencampurkan gula, sisa buah atau sayuran, dan air dengan perbandingan 1:3:10. Perlu diperhatikan perbandingan tersebut merupakan perbandingan berat bukan volume. Disarankan juga volume maksimal air adalah 60% volume wadah. Air yang bisa digunakan yaitu air sumur, air buangan AC, dan air PAM yang didiamkan selama 24 jam.



 

Kemudian untuk gula, gula yang bisa digunakan yaitu molase cair, molase kering, gula aren, gula kelapa, gula lontar. Disarankan untuk tidak menggunakan gula pasir karena kemungkinan besar terdapat kandungan bahan kimianya.

Untuk sisa buah/ sayuran semua dapat digunakan kecuali yang sudah dimasak, kering dan keras, dan berlemak. Semakin banyak jenis buah dan sayur yang digunakan maka semakin kaya hasil Eco-Enzyme

 


Setelah air, gula, dan sisa sayur sudah dimasukan, maka tutup rapat wadah, beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen. Selama satu minggu pertama jangan lupa untuk membuka wadah untuk membuang gas dari proses fermentasi. Buka wadah kembali pada hari ke-7 dan ke-30 untuk mengaduk bahan bahan tersebut. Wadah yang digunakan yaitu wadah yang berbahan plastik dan memiliki tutup bermulut lebar, hindari wadah bermulut sempit karena rawan meledak.

 

Pak Lucky menjelaskan bahwa terdapat dua jenis bakteri yaitu Bakteri Patogen (penyebab penyakit) dan bakteri probiotik. Untuk menciptakan Eco-enzyme yang baik sebaiknya Eco-enzyme disimpan di tempat tempat yang baik seperti tidak terkena sinar matahri langsung, memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari Wi-Fi, WC, tempat sampah, dan bahan bahan kimia. Hal ini untuk menghindari kontaminasi bakteri patogen. Eco-Enzyme yang baik memiliki pH di bawah 4.0 dan memiliki aroma asam segar khas fermentasi.

Selain kaya akan manfaat untuk kehidupan sehari-hari, Eco-Enzyme juga memiliki manfaat pada lingkungan yaitu sebagai filter udara, filter air, menurunkan efek gas rumah kaca, menurunkan asap dalam ruangan, sebagai pupuk, herbisida dan pestisida alami. Eco-enzyme dalam dunia medis juga mampu melawan parasit dan kuman kuman yang menyebabkan infeksi.

Dengan sejuta manfaat tersebut, dengan membuat Eco-Enzym kita juga sekaligus dapat mengelola sampah organik sekaligus mengurangi kontaminasi bahan kimia dalam kehidupan sehari hari. 



- Lukman Nul Hakim

 






2 Desember 2020

Eco-Enzyme : Cairan Ajaib Sejuta Umat

 


Halo sahabat Bumi Inspirasi, pada hari Kamis 26 November 2020, Bumi Inspirasi mendapat kesempatan untuk belajar membuat Eco-Enzyme; Cairan ajaib sejuta umat bersama Pak Lucky L Santoso pemilik Rumah Kayu Permaculture yang tentunya sudah sering membuat dan memanfaatkan Eco-Enzyme.

Pemaparan materi ini dilakukan melalui webinar yang dihadiri oleh 69 partisipan.



Eco-Enzyme sendiri merupakan solusi organik yang dihasilkan dari fermentasi sederhana sayuran segar dan/atau limbah kulit buah, gula merah dan air dengan formula 1:3:10. Untuk membuat Eco-Enzyme dibutuhkan fermentasi selama tiga bulan. Eco-Enzyme juga dapat disimpan selama bertahun tahun. Semakin lama periode penyimpanan maka hasil penetrasi semakin baik. Eco-Enzyme sendiri memiliki manfaat yang banyak, antara lain yaitu sebagai pembersih alami, pemurni udara, sanitizer alami, sabun cuci pakaian, sabun cuci piring serta penghilang mampet pada kloset. Eco-Enzyme juga merupakan sebuah aktivator, jika disiram ke lahan yang kaya akan unsur hara, maka akan mempercepat unsur unsur yg mempercepat pertumbuhan tanaman. Eco-enzyme juga dapat memecah lemak lemak yang menyumbat selokan, bahkan dapat membersihkan danau.

 

Pak Lucky juga berkesempatan mempraktikan cara membuat Eco-Enzyme. cara membuat Eco-Enzyme yaitu dengan mencampurkan gula, sisa buah atau sayuran, dan air dengan perbandingan 1:3:10. Perlu diperhatikan perbandingan tersebut merupakan perbandingan berat bukan volume. Disarankan juga volume maksimal air adalah 60% volume wadah. Air yang bisa digunakan yaitu air sumur, air buangan AC, dan air PAM yang didiamkan selama 24 jam.



 

Kemudian untuk gula, gula yang bisa digunakan yaitu molase cair, molase kering, gula aren, gula kelapa, gula lontar. Disarankan untuk tidak menggunakan gula pasir karena kemungkinan besar terdapat kandungan bahan kimianya.

Untuk sisa buah/ sayuran semua dapat digunakan kecuali yang sudah dimasak, kering dan keras, dan berlemak. Semakin banyak jenis buah dan sayur yang digunakan maka semakin kaya hasil Eco-Enzyme

 


Setelah air, gula, dan sisa sayur sudah dimasukan, maka tutup rapat wadah, beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen. Selama satu minggu pertama jangan lupa untuk membuka wadah untuk membuang gas dari proses fermentasi. Buka wadah kembali pada hari ke-7 dan ke-30 untuk mengaduk bahan bahan tersebut. Wadah yang digunakan yaitu wadah yang berbahan plastik dan memiliki tutup bermulut lebar, hindari wadah bermulut sempit karena rawan meledak.

 

Pak Lucky menjelaskan bahwa terdapat dua jenis bakteri yaitu Bakteri Patogen (penyebab penyakit) dan bakteri probiotik. Untuk menciptakan Eco-enzyme yang baik sebaiknya Eco-enzyme disimpan di tempat tempat yang baik seperti tidak terkena sinar matahri langsung, memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari Wi-Fi, WC, tempat sampah, dan bahan bahan kimia. Hal ini untuk menghindari kontaminasi bakteri patogen. Eco-Enzyme yang baik memiliki pH di bawah 4.0 dan memiliki aroma asam segar khas fermentasi.

Selain kaya akan manfaat untuk kehidupan sehari-hari, Eco-Enzyme juga memiliki manfaat pada lingkungan yaitu sebagai filter udara, filter air, menurunkan efek gas rumah kaca, menurunkan asap dalam ruangan, sebagai pupuk, herbisida dan pestisida alami. Eco-enzyme dalam dunia medis juga mampu melawan parasit dan kuman kuman yang menyebabkan infeksi.

Dengan sejuta manfaat tersebut, dengan membuat Eco-Enzym kita juga sekaligus dapat mengelola sampah organik sekaligus mengurangi kontaminasi bahan kimia dalam kehidupan sehari hari. 



- Lukman Nul Hakim

 






  • Bumi Inspirasi Learning Center

  • Jalan Cisitu Indah VI No. 188 Bandung 40135 - Indonesia
  • E-mail : bumiinspirasi4@gmail.com
  • HP / Whatsapp : 0896-0423-3954
  • Instagram : Bumiinspirasi_lc


Copyright © | Bumi Inspirasi LC | All Right Reserved