Haji adalah Arafah…Di hari ini sbagian umat Islam sudah
bergerak menuju Mina untuk Mabit dan selanjutnya akan menuju Arafah untuk
melaksanakan Wujuf. Dalam melaksanakan ibadah Haji, modal yang dibutuhkan bukan
hanya financial, namun juga fisik dan mental. Semoga jamaah Haji yang
menjalankan ibadah dimudahkan, dilancarkan, diberi ksehatan, dan menjadi Haji
yang Mabrur. Aamiin.
Bekal Finansial berkaitan dengan financial for Hajj, yaitu
perencanaan keuangan untuk Ibadah Haji. Ketika sedang berbagi inspirasi atau
sharing di workshop atau seminar, kami sering meminta peserta untuk menuliskan
impiannya. Dan untuk impian ibadah, sebagian besar menuliskan impiannya adalah
untuk menjalankan ibadah Haji. Namun pertanyaan kedua, ketika ditanya…”Siapa
yang sudah membuka tabungan Haji?” mungkin dari sekitar 30 orang peserta hanya
ada 2 atau maksimal 5 orang yang telah
membuka Tabungan Haji. Padahal membuka tabungan haji merupakan pintu awal
sebagai action untuk meraih impian berhaji. Dengan langkah kedua adalah
menabung untuk dapat mempunya dana yang cukup untuk porsi Haji sebanyak 25
juta.
Inspirasi dari suatu keluarga yang bisa melaksanakan ibadah Haji
dengan cara yang unik. Istri nya sudah mempunyai dana yang cukup, karena telah
menabung rutin setiap bulan sebesar Rp.500 ribu (dari sejak diterima kerja
untuk pertama kalinya), Alhamdulillah…suaminya pun punya dana cukup untuk porsi
Haji. Namun bapak mertua belum berangkat Haji, dan dana belum terkumpul.
Padahal ingin sekali berangkat ber tiga. Alhamdulillah…ketika menikah, di tahun
2009, terkumpul angpau nikahan yang setelah dihitung cukup untuk membiayai Haji
Bapak. Jadi biayanya bisa cukup, bukan dari dana anak, namun sebenernya dana yang
diberikan orangtua untuk pernikahan, yang kemudian rejeki tersebut dikembalikan
Allah dalam bentuk angpau pernikahan,
yang dimanfaatkan untuk berangkat Haji.
Ada seorang teman yang merupakan pedagang buah keliling, Alhamdulillah…bisa
melaksanakan ibadah Haji di taun 2012. Dia rajin rutin menabung…dan saking
bahagianya…yg mengantar ke tempat pemberangkatan haji banyak banget, mungkin
ada 5 angkot yang mengantar beliau…yg ikut
bahagia karena rekan atau keluarganya bisa berangkat Haji. Saat menjalankan
ibadah Haji, beliau juga ringan tangan dalam menawarkan bantuan kepada jamaah
lainnya.
Kisah petugas kebersihan bergaji Rp.350 ribu yang bisa
berangkat Haji…dengan cara mengangsur secara rutin, dan beberapa orang memberi
infak karena melihat kesungguhannya. Kisah Pak Wage, nasabah Bumi Inspirasi
yang mendapat rejeki dibiayai porsi Haji, dan untuk membiayai haji istrinya,
Pak Wage dengan semangat bekerja dan dipotong gaji nya untuk cicilan angsuran
biaya Haji..serta terus rajin menabung di Bank Sampah.
Dan kisah salah satu pengurus Bank Sampah Bumi Inspirasi,
yang insya Allah akan diberangkatkan umroh ke Baitullah…Karena tilawah Al-Qur’an
nya yang bagus. Alhamdulillah…mendapat rejeki untuk diberangkatkan umroh.
Tantangan saat ini terhadap godaan konsumtif, antara “ingin
kaya” atau “pingin keliatan kaya”…yang membuat kadang-kadang prioritas Haji
tidak menjadi yang utama. Dan terkalahkan untuk tujuan keuangan lainnya,
seperti membeli kendaraan, renovasi rumah, membeli rumah , dan lain-lain. Padahal
jika kita mengambil porsi haji hari ini,
kalau dari daftar waiting list kota Bandung baru bisa berangkat 17 taun
lagi. Jadi kalau usia kita sekarang 35 taun, insya Allah berangkat di umur 52.
Hayu…mulai nabung Haji, dan rutin nabung untuk porsi haji mulai dari sekarang,
smoga minimal 3 taun lagi bisa melunasi porsi haji
Jika kita bersungguh-sungguh dalam berdoa dan melakukan
action untuk meraih impian dan tujuan
kita,
Insya Allah dimudahkan rejeki nya oleh Allah. Semoga
dimudahkan untuk dapat kembali ke Baitullah.
Penulis : Isti Khairani (Financial Trainer for Women and Kids)