Alhamdulillah, di tanggal 4 Agustus 2017 kami mendapat undangan dari ITB Insight untuk mengisi seminar parenting dan edukasi
Bank Sampah di desa Bojong Waru – Pangalengan. Setiap melakukan perjalanan untuk
berbagi inspirasi, banyak pelajaran yang
diperoleh. Bukan haya mengajar, namun saya yang banyak bisa belajar. Alhamdulillah,
nikmat Allah..dari Bumi Inspirasi dan berbagai mitra Bumi Inspirasi, kami bisa
belajar di Universitas Kehidupan, yang ilmunya belum pernah sy peroleh di
bangku kuliah.
Saya banyak belajar dari tmen2 ITB Insight (para mahasiswa
Teknik Fisika ITB), salut dengan semangatnya yang di usia muda sudah peduli
dengan masyarakat dan semangat berkegiatan social. Mereka berinisiatif untuk seminggu
tinggal di desa, berperan sbg active citizen, yang membantu menyelesaikan
permasalahan di desa, antara lain terkait issue sampah, dan pendidikan. Terharu
liat anak-anak desa yang dengan senyum dan ceria memanggil2 kakak2 mahasiswa..,
anak anak yang mgkn belum pernah bermain sains, bisa dpt ilmu sains yang
menyenangkan dari kaka2 mahasiswa. Saya banyak belajar juga dari ketua ITB
Insight, yang meskipun berasa dari keluarga yang sangat mampu, namun sangat
termotivasi berkegiatan social, mempunyai ide-ide cemerlang untuk masyarakat, dan
dapat menggerakan teman-temannya dengan baik.
Issue lain di desa itu adalah terkait rendahnya motivasi
anak untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi, sehingga mereka mengajukan
solusi perlu ada seminar untuk bisa memberi wawasan lebih kepada Ibu-ibu
disana, sehingga kami berbagi inspirasi
tentang “Membangun anak berakhlak mulia dan cerdas financial” kepada ibu-ibu
penduduk desa.
Siang itu, jadwalnya jam 13.30 untuk mengajar, tapi semangat
Ibu-ibu luar biasa. Dari jam 13…ada yang sudah hadir, ada yang membawa bayi,
membawa anak kecil, ada nenek2, semua
smangat untuk mendapatkan ilmu. Meskipun acara di sebuah Madrasah sederhana
(yang masih berdinding bilik), namun tidak menyurutkan langkah ibu-ibu untuk mencari
ilmu. Ibu-ibu semangat menuliskan impian
dirinya dan impian untuk anak-anaknya yang kemudian ditempel di pohon impian,
kami contohkan simulasi lagu-lagu sederhana untuk komunikasi Ibu dan anak, belajar
bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan anak, dan dan cara mengelola
keuangan keluarga. Dari hasil diskusi, penghasilan penduduk desa tersebut masih
cukup rendah, penghasilan sbg buruh tani
skitar 20 sd 25 ribu sehari.
Curhatan dari seorang Ibu di desa , yang merasa tidak bisa
mencukupi kebutuhan sehari2, dan harus selalu berutang, karena penghasilannya
500 ribu sebulan, tp pengeluaran bisa lebih dari 750 ribu sebulan. Namun,
setelah digali lebih lanjut, Ibu tersebut memberikan jajan untuk anaknya bisa
10 sd 15 ribu sehari. Bahkan ada yang memberi jajan untuk anak-anak nya sampai
Rp. 50 ribu perhari.
Sedih dan miris juga….hal itu karena keterbatasan ilmu
terkait pengasuhan anak, dan tidak bisa berkata “tidak” kepada anak. Orangtua berjuang mencari nafkah, malah kadang sampai berutang, namun ketika
dibedah dari hasil diskusi, sebagian besar masuk ke pos jajan anak.
Sama dengan di perkotaan, di sekitar rumah kami, jajan anak
juga cukup besar, dan seringkali anak dengan mudahnya minta lagi di luar jatah
jajannya. Uniknya, anak tetap dimarahin dulu, tapi akhirnya selalu dikasih. Ada
seorang Ibu yang datang ke rumah, mau meminjam uang, karena tidak bisa membayar
uang skolah anak nya (SPP nunggak, dan besar SPP Rp. 20 ribu per bulan). Ketika
saya ajak diskusi, ternyata jajan nya untuk anaknya yang paling kecil, bisa
sampai Rp.15 ribu per hari, katanya…ga tega kalau liat anaknya nangis minta
jajan.
Sekelumit cerita dan problem ekonomi masyarakat di pedesaan
dan perkotaan di atas, banyak yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup
bulanannya, karena terlalu memanjakan anak, terutama terkait jajan anak. Untuk
merubah perilaku ini, bukan hanya ilmu financial planning, namun ilmu
parenting, dan motivasi sangat penting. Yang dapat memberi semangat kepada
orangtua agar dapat merubah kebiasaan dalam pengelolaan uang dan bisa
berkomunikasi dgn baik kepada anak dan bisa berkata “tidak” pada anak.
Mudah-mudahan bisa terus bersinergi dengan berbagai mitra
untuk bersama-sama mewujudkan keluarga Indonesia Cerdas Finansial, mulai masyarakat ekonomi kurang mampu sampai
menengah ke atas untuk memiliki impian, menghayati makna hidup dan tujuan hidup, menuju kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Penulis : Isti Khairani, ST, CFP, QWP, (Founder Bumi Inspirasi)