Financial Education for Kids
Sumber : Grup Islamic Parenting Comunity
Narasumber : Isti khairani
Waktu Diskusi : Tanggal 23 Februari 2015
Disarikan Oleh : An Nisaa’ Nofita
Judul Diskusi : ‘Financial Education for Kids’
Anak-anak kita akan tumbuh di dunia yg semakin kompleks, dimana mereka akhirnya akan perlu untuk mengambil alih masa depan finasial mereka sendiri. Oleh karena itu sangat penting sekali kita memberikan pendidikan finansial atau Financial Education pada anak kita sedini mungkin.
Diskusi grup wa ipc kali ini membahas tentang ‘Financial Education for Kids’, mari kita simak karena banyak sekali ilmu dan wawasan yg bermanfaat utk kita sebagai orang tua..:)
Diskusi kali ini menghadirkan Ibu Isti khairani sebagai narasumber. Bu Isti adalah seorang ibu rumah tangga dgn 2 anak balita. Saat ini beliau menjadi financial trainer for women n kids (telah memiliki sertifikasi CFP dan QWP), memiliki passion dlm bidang prencanaan keuangan dan parenting. Beliau lulus dari teknik industri ITB, dan bekerja di Bank Mandiri melalui jalur Officer Development Program.
Beliau memiliki pengalaman kerja di salahsatu bank BUMN selama 9,5 tahun. Pengalaman mengajar di Institut Ibu Profesional,Bank Mandiri,Komunitas Wanita Bank Syariah Mandiri, Fasilitator Proyek Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung, Forum Orang tua TK Permana Asih, Financial Literacy for Kids di BSM dan Permana Asih, Narasumber MQFM. Beliau merupakan founder dari Bumi Inspirasi Learning Center, dengan 3 pilar kegiatan,yaitu Financial Literacy , Green n Clean Literacy (melalui Bank Sampah), dan Al Quran Literacy (melalui Taman Pendidikan Al-Qur'an).
Kebiasaan yg benar dalam memandang uang sejak dini akan membantu membentuk karakter anak dalam memandang uang. Usia yg cukup tepat untuk mulai mengenalkan uang kepada anak adalah sejak anak mulai memasuki umur 3 tahun, namun ada tahapan tahapannya. Berikut poin-poin penting yang harus kita ajarkan pada anak kita tentang uang sesuai dengan tahapan usia mereka.
* Untuk anak umur 3 sd 5 tahun. Poin-poin yg perlu ditanamkan tentang uang adalah :
1. Utk membeli sesuatu membutuhkan uang
2. Mendapatkan uang dengan bekerja
3. Untuk mendapatkan sesuatu tidak bisa instan, namun harus menunggu untuk dapat yang diinginkan
4. Membedakan keinginan dan kebutuhan
Beberapa Tips dan hal penting dalam pendidikan finasial pada anak adalah sebagai berikut:
1. Ajarkan untuk membedakan keinginan dan kebutuhan
Orang tua dapat melatih anak untuk mampu membedakan keinginan dan kebutuhan sejak dini. Hal ini bisa diajarkan melalui dongeng, cerita, permainan (misal : games berbelanja di warung atau minimarket, bermain monopoli, dll), namun yg paling penting adalah melalui sikap orangtua.
2. Diskusikan impian anak,
Orang tua dapat mengajak anak berdiskusi tentang membedakan keinginan dan kebutuhan, dan tujuan untuk menabung (misal untuk liburan, beli buku, beli sepatu, dll) sehingga akan memotivasi anak utk semangat menabung serta belajar menahan keinginan.
Misalnya ketika sepatu anak sudah kekecilan, maka kita sampaikan bahwa itu artinya kita butuh sepatu. Sementara ketika anak menginginkan tas baru sementara tas lamanya sudah banyak, maka kita jelaskan itu adalah keinginan. Dan kita edukasi anak untuk menahan keinginannya dengan mengingatkan anak tentang impian dan motivasinya dalam menabung. Apabila anak mampu menahan keinginan, maka uang yang ada tidak dibelanjakan untuk membeli keinginan sehingga uang bisa ditabung dan anak bisa lebih cepat mencapai impiannya.
3. Berikan tauladan yang baik
Orang tua sebaiknya memberikan tauladan finansial yg baik pada anak karena anak selalu mengidolakan orang tuanya dan orang tua juga diamati oleh anak 24 jam setiap hari. Oleh karena itu, orangtua akan selalu menjadi contoh untuk anak anak.
4. Bentuk tim yang kompak
Membangun kebiasaan baik dalam pengelolaan keuangan diperlukan kekompakan tim antara anak dan orang tua. Dalam beberapa kasus, sebuah keluarga dapat gagal mencapai tujuan keuangannya karena terlalu memanjakan anak. Seringkali pos pengeluaran terbesar dalam suatu keluarga adalah untuk memenuhi keinginan anak. Salah satu penyebab hal ini disebabkan karena orang tua tidak mampu mengatakan TIDAK pada anak sehingga segala keinginan anak selalu dituruti.
Hal ini bisa terjadi karena adanya rasa bersalah meninggalkan anak selama bekerja. Selain itu, gaya hidup keluarga saat ini banyak sekali yang overdosis mall, hampir tiap minggu dan waktu libur ke mall, sehingga membangun karakter konsumtif pada diri anak.
Contoh lain seperti membelikan anak makanan di minimarket. Hal ini boleh saja dilakukan, namun jangan dijadikan kebiasaan. Sebelum masuk ke minimarket/tempat belanja, orang tua dapat membuat kesepakatan dengan anak tentang makanan apa yang mau kita beli dan budget yang ada berapa, sehingga anak tidak menangis atau rewel karena keinginannya tidak terpenuhi.
Selain orang tua, keluarga lain juga perlu kita libatkan dalam pendidikan finansial pada anak. Sehingga kakek, nenek atau saudara yang lain dapat membantu dan saling mendukung.
5. Ajarkan Budgeting.
Anak bisa dikenalkan uang saku pada usia 7 tahun. Untuk anak di atas usia 10 tahun bisa mulai diajarkan dan dibiasakan tentang budgeting. Anak bisa mulai diberi uang saku per 3 hari. Untuk usia anak SMP bisa diberikan uang saku mingguan, dan usia anak SMA bisa diberikan uang saku bulanan. Tahap ini memerlukan latihan ekstra, yaitu membuat rencana dan melakukannya. Semakin panjang periode pemberian, dan anak bisa menggunakan jatah yang diberikan, berarti anak sudah mulai mampu mengendalikan keinginan. Tahap ini merupakan awal kecerdasan keuangan anak. Orang tua bisa mengajarkan dan melakukan kontrol dalam tahap pembuatan planning anggaran dan pencatatan keuangan.
Pemberian uang pada anak ini harus kita bekali juga dengan konsep BBM (Belanja hemat<Berbagi<Menabung).
6. Gunakan celengan yang menarik atau ajak menabung di bank
7. Tabungan dan perencanaan pendidikan
Dalam perencanaan keuangan keluarga, sebaiknya perlu disiapkan pula untuk pendidikan anak. Bu Isti menyampaikan bahwa untuk persiapan tabungan pendidikan anak minimal sbesar 10 % dari pendapatan. Namun sebaiknya lebih karena biaya pendidikan anak bisa mengalami kenaikan 20 % per tahunnya. Sebaiknya orang tua menentukan terlebih dahulu rencana dan tujuan keuangannya sehingga kita bisa memperkirakan berapa besar biaya yang akan kita butuhkan dan kita pun bisa menghitung berapa yang perlu kita tabung setiap bulannya.
8. Belajar menghargai
Orangtua juga perlu mengajarkan anak tentang uang hasil jerih payah orangtua yg didapatkan, sehingga anak bisa lebih menghargai uang.
9. Mari bersedekah
Sangat penting bagi orang tua untuk mengajarkan sedekah dari harta yg dimiliki. Karena hal ini akan menanamkan akhlak bersyukur dan lebih mengharga banyak hal serta senang berbagi.