Sabtu 26 Maret 2016, Bumi Inspirasi Learning Centre (BILC) melaksanakan kegiatan edukasi tahap pertama terkait sistem pengelolaan bank sampah bersama masyarakat Kampung Rancabayawak, Kelurahan Cisantren, Kecamatan Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Edukasi penerapan sistem pengelolaan bank sampah merupakan salah satu kegiatan utama BILC dalam menyebarluaskan gerakan peduli lingkungan terutama dalam pengelolaan sampah. BILC dengan sukarela memberikan edukasi bagi pihak manapun salah satunya masyarakat Kampung Rancabayawak, yang berkeinginan untuk mereplikasi sistem pengelolaan bank sampah yang telah menjadi kegiatan rutin BILC selama empat tahun terakhir. Kegiatan Edukasi yang dilaksanakan di sekretariat Pemuda Taruna Karya kampung Rancabayawak pada saat itu terbagi menjadi dua tahap, yakni tahap pertama (26/03/16) dan tahap kedua (02/04/16). Pada edukasi tahap pertama, tim BILC berbagi mengenai sistem pengelolaan bank sampah yang baik mulai dari tahap persiapan dalam pembentukan bank sampah baru, pengorganisasian kepengurusan bank sampah, pelaksanaan kegiatan operasional bank sampah serta pengawasan dan evaluasi saat bank sampah sudah berjalan nantinya. Kegiatan edukasi tahap pertama dilaksanakan mulai pukul 2 siang hingga pukul 5 sore, dan didampingi langsung oleh Ibu Lurah Cisantren Kidul, Ibu Henny Mustikasari S.STP. Kepedulian dan kesadaran masyarakat Kampung Rancabayawak untuk membuat lingkungan nya lebih baik cukup membuat kami terkesan. Antusiasme yang sangat tinggi juga terlihat dari banyaknya masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan edukasi, mulai dari kalangan muda (anak-anak dan remaja) hingga ibu rumah tangga dan lansia.
Selanjutnya,
edukasi tahap kedua menitikberatkan pada kegiatan operasional bank sampah mulai
dari proses menabung, pemilahan jenis sampah (tabungan) serta tata cara
penjualan hasil tabungan nasabah pada pengepul. Pada edukasi tahap kedua ini
masyarakat tidak hanya diberikan penjelasan mengenai sistem pengelolaan bank
sampah, namun mulai melakukan simulasi pada proses operasional bank sampah.
Calon-calon volunteer yang akan
menjadi petugas inti dalam operasional bank sampah mulai diperankan dengan
fungsinya masing-masing, mulai dari petugas penerima tabungan dan pencatatan,
petugas penimbangan hingga petugas pemilahan. Masyarakat (nasabah) mulai
membawa sampah (tabungan) pertamanya serta mendaftarakan dirinya untuk membuka
rekening nya masing-masing. Seperti pada edukasi sebelumnya (edukasi tahap
pertama), pada edukasi tahap kedua antusiasme masyarakat juga sangat tinggi.
Pembukaan rekening tabungan bank sampah tidak hanya dilakukan oleh kalangan
ibu-ibu saja, anak-anak dan lansia pun bersemangat untuk ikut serta dalam
kegiatan ini.
Edukasi sistem
pengelolaan bank sampah di Kampung Rancabayawak berjalan dengan sangat baik dan lancar. Selain karena masyarakat
Kampung Rancabayawak yang aktif dan peduli terhadap lingkungan, seluruh
kelancaran kegiatan juga tidak lepas dari dukungan Ibu Henny Mustikasari S.STP
selaku lurah wilayah Cisantren Kidul. Beliau merupakan sosok pemimpin luar
biasa yang menyatu dengan seluruh lapisan masyarakat serta sangat peduli dengan
isu-isu lingkungan. Kehadiran tim BILC di Kampung Rancabayawak pada mulanya
juga dipelopori oleh harapan Ibu Henny untuk melakukan pilot project pengelolaan sampah yang lebih baik melalui
pembentukan bank sampah di wilayah Kelurahan Cisantren Kidul. Beliau berharap
jika suatu saat nanti seluruh wilayah di Kelurahan Cisantren Kidul memiliki
bank sampah nya masing-masing.
Dua minggu berlalu sejak tim BILC melaksanakan edukasi sistem pengelolaan bank sampah di Kampung Rancabayawak, dan kami mendengar kabar bahwa kini bank sampah yang dibentuk sudah mulai beroprasi secara rutin setiap minggunya. Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi kami selain mendengar bahwa upaya kecil yang kami laksanakan dapat diterima dan disebarluaskan kembali untuk manfaat yang lebih besar tentunya. Mari berbagi manfaat, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi lingkungannya. (^_^)